Mitos Kucing Kembang Telon Di Jepang

Jepang merupakan salah satu negara maju yang berada di kawasan asia. Selain itu Jepang juga merupakan negara yang mempertahankan segala bentuk kebudayaan serta adat istiadat lama yang masih sangat dijaga hingga saat ini. Di Jepang terdapat banyak mitos – mitos yang masih dilakukan oleh masyarakat hingga sekarang. Mitos – mitos seperti boneka penurun hujan hingga pemasangan atribut – atribut untuk hal – hal tertentu. Akan tetapi Jepang juga memiliki sebuah tradisi dan mitos yang telah tersebar luas hingga ke seluruh dunia. Mitos tersebut adalah mitos maneki neko. Dalam bahasa Jepang neko berarti adalah kucing. Kucing memang termasuk dalam salah satu hewan yang sangat disukai di Jepang.

Maneki Neko Jepang

Salah satu tradisi yang sangat dilestarikan oleh masyarakat Jepang adalah tradisi maneki neko. Maneki neko adalah sebuah patung kucing yang memiliki tiga warna dengan tangan kanan terangkat ke atas. Tradisi ini dibuat dari mitos kucing kembang telon yang dianggap sebagai kucing yang memiliki kemampuan untuk mendatangkan keberuntungan bagi pemiliknya. Dalam tradisi masyarakat Jepang memakai patung tersebut atau memiliki patung tersebut di rumah dan tempat – tempat usaha mereka, akan membuat usaha tersebut berjalan lancar dan mendatangkan banyak rejeki. Karena hal tersebut lah hampir di setiap toko – toko dan perumahan Jepang memiliki boneka ini.

Kucing kembang telon memang kucing yang dianggap memiliki keistimewaan. Kucing ini dianggap mampu mendatangkan rejeki bagi siapapun yang memeliharanya. Banyak orang berbondong – bondong mencari kucing kembang telon untuk dijadikan peliharaan. Selain itu mitos – mitos yang menyertainya juga menambah nilai plus dari kucing kembang telon ini. Akan tetapi kucing kembang telon yang dianggap mendatangkan keberuntungan adalah kucing kembang telon jantan yang keberadaannya sangat sulit untuk ditemukan. Karena kesulitan tersebut kucing kembang telon jantan akan dihargai sangat mahal. Oleh sebab itu tradisi maneki neko menjadi sangat populer di Jepang. Tradisi tersebut tidak hanya di Jepang saja akan tetapi kini telah tersebar luas di seluruh penjuru dunia. Tradisi tersebut kini telah berkembang menjadi sebuah tradisi global.

Scroll to top